who am i ..?
|
“COGNESCE TE
IPSUM”
BUKU PANDUAN BINA ROHANI
DISUSUN OLEH
TIM
SPIRITUALITAS
SMK KATOLIK
SINT LOUIS SURABAYA
2015
DAFTAR ISI
JUDUL …………………………………………………………… .1
I.
PENGANTAR ……………………………………………. 2
II.
BAHAN BRIEFING …………………………………….. 10
III.
MENGENAL DIRI SENDIRI…………………………… 12
IV.
DOA
PENYERAHAN DIRI (Doa Malam I) ..................... 17
V.
MEDITASI ALAM (Doa Pagi I)…………………………18
VI.
SEPERTI ALAM………………………………………….19
VII.
CORECTIO FRATERNA………………………………. 19
VIII.
IBADAT REKONSILIASI (Ibadat Malam II) …………20
IX.
IBADAT SYUKUR (Ibadat Pagi II) ……………………23
X.
PERMAINAN DAN PEMAKNAAN ……………………24
XI.
ACTION PLAN …………………………………………29
XII.
PANITIA …………………………………………………35
LAMPIRAN
·
Mazmur 139 ……………………………………………..36
·
Mazmur 4:1-6 ……………………………………………37
·
Mazmur 5:2-6. 8-9. 13 …………………………………..38
·
JADUAL BINA ROHANI TINGKAT X DAN XII ………… 39
I. PENGANTAR
1.
Apa itu Bina
Rohani?
“Diam itu emas”.
Silent is Gold. Ini adalah kata-kata besar yang melahirkan gagasan yang besar.
Para pemikir besar selalu melahirkan pemikiran-pemikiran yang cemerlang ketika
mereka mengambil waktu untuk berdiam diri. Penemuan-penemuan spektakuler datang
dari kerja keras dan ketekunan yang berlangsung dalam ketenangan. Seorang
tukang emas menciptakan perhiasan yang memukau mata ketika dia mengukir emasnya
dalam diam. Di dalam diam dan keheningan, ada kedekatan emosional dan spiritual
antara apa yang kita kerjakan dan kita yang mengerjakan pekerjaan itu. Sehingga
tidak mengherankan bila seseroang bisa lupa waktu bila sedang diam menekuni
sesuatu.
Alampun
bertumbuh dalam diam. Benih jatuh ke tanah, masuk dalam tanah, terkubur diam
dan bertumbuh perlahan-lahan, tanpa suara, tanpa orang lain tahu. Kita bangun
pagi dan menemukan tunas yang mulai muncul. Daun yang mulai bertambah. Dahan
yang bercabang. Batang yang membesar dan akhirnya menjadi sebatang pohon.
Bina Rohani
adalah saat-saat masuk dalam suasana diam itu. Inilah kegiatan yang secara
khusus diperuntukan untuk melihat kembali ruang rohani kita. Dalam suasana yang relatif diam dan tenang
kita diajak untuk mendalami kedalaman spiritual kita. Kita diajak untuk lebih mengenal diri pribadi
dan kedekatan kita dengan sesama dan Tuhan.
Rohani harus
mendapat pembinaan karena rohlah yang menggerakan seluruh diri kita. Ada tiga
unsur dalam diri manusia, yakni tubuh, roh dan jiwa. Tubuh mencakup aspek
material yang bisa diindrai dari diri seseorang. Misalnya kepala, kaki, tangan,
hati jantung rambut dan telinga, serta organ tubuh lainnya. Roh adalah aspek
spiritual atau mental yang tidak dapat diindrai secara kasat mata tapi sangat
mempengaruhi keberlangsungan hidup seorang manusia. Misalnya pemikiran, hasrat,
kemauan, tanggung jawab, disiplin dan lainnya. Jiwa adalah aspek kerohanian
yang mengarahkan manusia untuk
bergantung dan mencari penciptanya.
Dengan pembinaan
rohani diharapkan mental seseroang akan lebih terasah sehingga ia dapat
bersikap secara dewasa dan lebih bertanggung jawab terhadap kehidupannya
sendiri maupun kehidupan orang lain sebagai satu keluarga besar.
2.
“Who Am I”?
a. Latar belakang
Sejak dari mula, orang-orang Yunani dan Romawi
berseru: “Cognesce te Ipsum! Kenalilah dirimu sendiri!” Setiap kita sejak dari
lahir pasti telah diberi sebuah nama. Setiap kita punya kartu identitas yang
membuat orang dapat mengenali kita secara cepat. Namun Setiap kita mungkin masih selalu
bertanya-tanya siapa sih sebenarnya diriku? Pencarian akan jati diri, katanya,
memang setua usia manusia itu sendiri. Mengapa orang merasa begitu penting
untuk mengetahui jati dirinya? Pencarian akan jati diri membuat seseorang akan
lebih “tahu diri”. Terutama dalam mengembangkan potensi diri dan berelasi
dengan orang lain.
Tema Bina Rohani yang diperuntukkan bagi siswa-siswi
tingkat X SMK Katolik Sint Louis ini dirasa koheren dengan perkembangan jiwa
para siswa yang tengah mencari “jati diri” atau paling kurang gambaran dirinya
yang tepat. Dengan tema ini dimaksudkan agar setiap siswa mendapat bekal metode
dalam mengarungi lautan pertanyaan siapakah diriku?
b. Metode Pendekatan
Dalam kegiatan Bina Rohani ini, kita akan mencoba
menjawab pertanyaan “Siapakah diriku?” dengan memakai gagasan Jendela Johari
sebagai metode pendekatannya.
Peta
Komunikasi Jendela Johari
|
SADAR DIRI
|
TIDAK DISADARI
|
DIKENAL
|
I.
PRIBADI TERBUKA
|
II. PRIBADI
TAK TAHU DIRI (BUTA)
|
TAK DIKENAL ORANG LAIN
|
III. PRIBADI
TERSEMBUNYI
|
IV. PRIBADI
YANG TAK DIKENAL SIAPAPUN
|
Setiap orang memiliki empat “bilik” diri:
1.
Pribadi Terbuka: bagian dirinya yang secara sadar
diketahui orang itu dan juga dikenal oleh orang lain. Itulah kepribadian yang
tampak/terbuka.
2.
Pribadi Tak Tahu Diri/Buta: bagian dirinya yang tak
disadarinya atau tak diketahuinya tetapi orang lain dapat mengetahuinya.
3.
Pribadi tersembunyi: bagian dirinya yang diketahuinya/disadarinya
tetapi tidak ditunjukkan atau dikenalkan ke orang lain.
4.
Pribadi yang tak dikenal siapa pun: bagian dirinya yang
tak disadari/diketahuinya maupun orang lain. Bagian ini dipercaya hanya
diketahui oleh Sang Pencipta. Bilik inilah yang masih memungkin hal-hal luar
biasa dan tak terbayangkan bisa saja muncul dari seseorang.
Untuk masuk
lebih dalam pada bilik “Pribadi Terbuka”, maka dalam kegiatan Bina Rohani ini
setiap peserta akan diajak untuk merenungi dirinya sendiri melalui sesi “Aku
dan Diriku”.
Selanjutnya
dalam sesi “Aku dan Sesamaku”, peserta akan mendapat kilasan gambaran dirinya
yang disampaikan oleh orang lain yaitu teman-temannya sendiri.
Sedangkan untuk
masuk dan membuka tabir “Pribadi tersembunyi”, para peserta akan dihantar dalam
sesi “Aku dan Keluargaku”.
Secara praktis,
metode yang dipakai dalam Bina Rohani ini adalah doa-doa, refleksi pribadi,
sharing kelompok, ceramah, outbond dan kegiatan kemandirian.
c. Manfaat semakin mengenal diri
Sangat
diharapkan setelah melalui sesi-sesi dan seluruh proses dalam kegiatan Bina
Rohani ini, setiap peserta mampu
mengenal dirinya secara lebih mendalam dan secara terbuka menerima serta
MENSYUKURI keadaan dirinya sebagai hadiah terindah yang diberikan Tuhan
kepadanya. Dengan mengenal diri secara lebih mendalam, setiap orang akan lebih
mudah mengembangkan dirinya ke arah yang positif dan secara wajar membangun
relasi yang baik dengan sesamanya.
Sikap-sikap
positip yang diharapkan muncul setelah kegiatan ini antara lain sebagai
berikut:
·
Lebih menerima dan menggahargai dirinya apa
adanya
·
Lebih percaya diri dalam menampilkan diri dan
berelasi dengan orang lain.
·
Lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam
hidupnya
·
Lebih bersemangat dan bergairah dalam setiap
kegiatan, khususnya mengikuti proses belajar mengajar.
·
Lebih berani menunjukkan bakat-bakat dan
kemampuannya dalam kegiatan-kegiatan di sekolah maupun di masyarakat.
II.
ALUR
RETRET WHO AM I
HARI PERTAMA
1.
Prakondisi
a.
REGISTRASI
Peserta melakukan absensi, cecking perlengkapan, mengumpulkan
HP dan dompet. Peserta diberi motivasi oleh pejabat sekolah untuk setia
mengikuti tiap sesi retret.
b.
Makan Siang
Peserta makan siang bersama, doa bersama dan siap-siap menuju
bus untuk melakukan perjalanan ke tempat retret.
2.
Welcome
Peserta tiba di tempat retret, beristirahat sejenak,
dibagikan name tag dan buku retret. Peserta disiapkan untuk
masuk dalam “Kampung Syukur”.
a.
Briefing
Peserta mendapat penjelasan awal tentang tempat-tempat yang
digunakan selama retret dan aturan-aturan umum di tempat retret.
b.
KONTRAK PSIKOLOGIS
Peserta bersama walikelas membuat aturan-aturan dan
sanksi-sanksi khusus selama retret guna memperlancar jalannya retret sehingga
membawa manfaat yang berarti bagi setiap peserta retret.
c.
ICE BREAKING
Peserta dipimpin mengikuti Ice Breaking. Tujuannya untuk mencairkan suasana dan
menyiapkan mereka untuk masuk dalam situasi kemah “Kampung Syukur”. Maka mulai
ditentukan atau dipilih para pengurus kampoeng syukur, yakni Kepala Kampung dan para ketua suku/ketua tenda.
d.
UPACARA INISIASI
Upacara Inisiasi adalah upacara untuk mengukuhkan peserta
menjadi bagian dari kampong syukur. Tujuannya mengajak peserta untuk mulai
masuk dalam suasana retret yang diumpamakan seperti sebuah kampong tempat
peserta belajar mengenal diri dan bersyukur atas anuhgerah berlimpah dari
Tuhan.
3.
Sesi Pengantar
a.
Apa itu Bina Rohani? (lihat bagian pengantar hal. 1)
b.
Harapanku
Peserta menulis perasaan dan harapan-harapannya dengan
mengikuti retret ini.
4.
Sesi I: AKU DAN DIRIKU
Sesi ini menjadi kesempatan bagi peserta untuk pengolahan
pribadi, character building, membicarakan kembali jati dirinya
dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Tujuannya peserta mampu lebih dalam
mengenal dirinya, serta menerima dan mensyukurinya.
a.
Kekurangan dan Kelebihan Diriku
Sesi ini diawali dengan menemukan gambaran dirinya. Peserta
mengisi daftar kelebihan dan kekurangan diri, serta menyimak penjelasan tentang
mengenal diri sendiri dan manfaatnya. Dilanjutkan dengan melihat film tentang
“orang cacat” yang bisa menerima keadaan dirinya. Peserta diajak untuk menerima keadaan dirinya apa adanya.
b.
Jurit Malam
Dalam sesi ini peserta diajak untuk menelusuri perjalanan
dirinya dari masa kecil sampai keberadaannya saat ini. Bahwa apa yang telah
dialaminya selama hidupnya turut membentuk karakter dirinya saat ini. Peserta
dipisahkan satu dengan yang lain sehingga benar-benar secara sendirian meneluri
masa lalunya dengan melengkapi “cerita dirinya” yang terdapat di buku retret
peserta.
c.
Doa Malam I: Syukur Penerimaan Diri
Doa malam merupakan puncak kegiatan hari I. Peserta diajak
untuk mensyukuri keadaan dirinya, yang merupakan pemberian Tuhan yang paling
sempurna. Peserta diminta mengungkapkan rasa syukurnya dalam bentuk doa.
HARI KEDUA
5.
Doa Pagi: Meditasi Alam
Doa pagi di alam dalam bentuk meditasi. Tujuannya peserta
menyadiri dan mensyukuri berbagai berkat Tuhan atas dirinya sampai saat ini.
6.
Seperti Alam
Dari hasil refleksi dalam Jurit Malam, peserta menggambarkan
dirinya dengan benda-benda yang ada di alam. Tujuannya peserta mampu menunjukan
siapa dirinya kepada orang lain (teman-temannya).
7.
Sesi II: AKU DAN SESAMAKU
Tujuan dari sesi ini adalah peserta dapat mengetahui dan
menerima apa kata teman tentang dirinya.
a.
Outbond “AVATAR”
Tujuan Outbond adalah peserta dapat lebih saling mengenal sifat-sifat khas
teman-teman sekelompoknya. Mereka dikondisikan untuk dapat berinteraksi dan bekerjasama dalam satu
kelompok melalui permainan-permaianan. Disebut AVATAR karena setiap permainan
membawa peserta untuk mengalami semua unsur bumi: Tanah, Air, Api dan Udara.
b.
Corectio Fraterna
Corectio
Fraterna merupakan puncak dari sesi AKU dan SESAMAKU. Tujuan: agar setiap peserta mendapat gambaran dirinya seturut apa
yang disampaikan oleh teman-temannya. Diharapkan setiap peserta dapat
menggambarkan secara jujur pribadi
temannya sesuai dengan pengalamannya dengan dia selama ini. Lebih dari
itu setiap peserta diharapkan untuk lebih saling memotivasi agar temannya lebih
berkembang ke arah yang baik.
8.
Sesi III: AKU DAN KELUARGAKU
a.
Latihan Role Play
Latihan role play merupakan persiapan untuk masuk ke dalam
sesi Aku dan Keluargaku. Peserta dikelompokkan menjadi tiga (sebaiknya
mengikuti kelompok corectio fraternal). Masing-masing kelompok mendapat satu
tema role play, yaitu keluarga yang broken home, keluarga super sibuk, dan
keluarga harmonis. Diharapakan role play dipersiapkan dengan baik agar tampilan
lebih maksimal.
b.
Pementasan Role Play
Tujuan pementasan role play adalah peserta mendapat gambaran
keadaan situasi – situasi keluarga dewasa ini. Peserta kemudian dihantar untuk
masuk ke dalam situasi konktret keluarganya sendiri sebagai tempat dirinya
tumbuh dan berkembang hingga saat sekarang. Diharapkan diakhir tampilan Pembina
memberi peneguhan tentang peran penting keluarga dalam perkembangan dan pembentukan
karakter peserta.
c.
Sharing Kelompok
Tujuan: peserta dapat berbagi situasi keluarga dan peran
orang tuanya bagi perkembangan dirinya.
Peserta dapat mendalami latar belakang keluarganya yang menjadi salah satu
unsur pembentuk karakter dirinya.
d.
Doa Malam II: Rekonsiliasi
Ibadat rekonsiliasi merupakan puncak kegiatan hari ke dua.
Tujuan: peserta diajak untuk menerima dirinya apa adanya, menerima dan
bersyukur atas keluarga di mana ia bertumbuh dan berkembang sampai saat ini,
mengungkapkan penyesalan dan niat tobat untuk semua kesalahan/dosa baik
terhadap dirinya sendiri, teman-temannya, para guru maupun orang tua dan
saudara/i-nya.
HARI KETIGA
9.
Sesi IV: AKU ANAK TUHAN
Sesi ke empat merupakan sesi jawaban. Peserta diarahkan untuk
menerima bahwa apa pun jawaban atas pertanyaan Who Am I yang telah direnungkan
peserta selama ini, satu jawaban yang PASTI yang harus dibawa pulang dan selalu
diingat sampai kapanpun adalah AKU ADALAH ANAK TUHAN. Inilah hal terbesar yang
harus disyukuri. Tuhan cinta padanya dan selalu mengharapkannya untuk jadi anak
yang BAIK.
a.
Doa Pagi: SYUKUR, AKU ANAK TUHAN
Bersyukur bahwa dirinya sungguh dicintai Tuhan. Referensi
Mazmur 8
b.
SUrat untuk Orang tua: Syukur, Aku dikasihi TUhan
Tujuan: mengungkapkan terima kasih peserta kepada orang
tuanya masing-masing atas segala kebaikan yang boleh diterimanya selama ini.
Ucapan terima kasih diungkapkan dalam bentuk surat. Surat dikirimkan satu
minggu setelah retret oleh wali kelas/pembimbing retret.
c.
Berkemas
d.
Lima Keutamaan Vinsensian
Tujuan: menjelaskan lima keutamaan Vinsensian sebagai salah
satu bentuk spiritualitas hidup yang dikembangkan dan dihayati di sekolah SMK
St. Louis.
e.
Misa: AKU DIKASIHI TUHAN
Seluruh rangkaian retret ditutup dengan misa syukur: Aku
dikasihi Tuhan.
III.
PERANGKAT
PENDUKUNG
1.
BAHAN
BRIEFING
Pembimbing utama adalah TUHAN. Maka keberhasilan ditentukan oleh
seberapa dekat kita dengan Tuhan dan seberapa banyak kita curhat dengan Tuhan
untuk mencari kehedak Tuhan atas hidup kita. Keberhasilan akan menjadi sempurna
bila membawa perubahan dalam diri kita masing-masing. TIM, Guru Pendamping,
Kegiatan dan Prosesnya: hanyalah sarana.
Kamar mandi terletak di kebun petai di depan Gua
Maria dan di sebelah kanan lapangan basket. Kamar mandi terbatas, gunakan waktu mandi sebaik-baiknya.
Lahan camping terbagai dalam dua bidang. Bidang pertama
untuk perkemahan, bidang kedua untuk mendirikan tenda pertemuan. Lahan camping
harus selalu bersih dari sampah, karena itu biasakan membuang sampah di
tempatnya, atau mintalah kresek hitam untuk penampungan sampah sementara di
masing-masing tenda.
Semua peserta Camping Rohani hidup dan berproses
bersama di area camping ground selama acara berlangsung. Tidak diperkenankan
keluar kompleks GSV.
Barang-barang berharga tidak diperlukan. Karena itu, semua barang
berharga selain buku dan alat tulis, seperti: HP, uang, alat elektronik, dan
alat berharga lainnya hendaknya dititipkan kepada wali kelas atau pendamping.
Sakit itu wajar. Tetapi sakit karena
ketidakdisiplinan dalam menggunakan waktu istirahat bisa menimbulkan kesulitan
bagi orang lain. Gunakan waktu istirahat dengan baik, jaga kesehatan. Bila
sakit silahkan hubungi guru pendamping.
Keplek nama
harus selalu dipakai selama acara.
Peralatan
*
Ada
beberapa peralatan masak. Peralatan masak digunakan untuk memasak pada hari
kedua, maka petugas masak wajib memelihara dalam keadaan bersih, kering, dan
tidak rusak. Kerusakan
peralatan masak akibat kelalaian pengguna adalah tanggung jawab pengguna dan
wajib mengantinya.
*
Masaklah
di luar tenda, kecuali bila kondisi cuaca tidak memungkinkan. Peralatan masak,
jika sedang tidak dipakai, JANGAN DILETAKKAN DI LUAR TENDA. Harap dijaga agar
tidak terkena hujan.
*
Jangan
menginjak matras dengan sepatu dan/atau sandal. Gunakan sebagai alas tidur!!!
Hal lain yang masih diperlukan untuk diperhatikan
peserta, akan diberitahukan selama proses acara berlangsung.
2.
UPACARA
INISIASI
Urutan upacara Inisiasi:
·
Kepala Suku menyiapkan pasukannya masing-masing
·
Kepala kampong/pemimpin upacara memasuki
lapangan upacara dan mengambil alih pasukan
·
Pembina upacara/wali kelas memasuki lapangan
upacara.
·
Penghormatan kepada Pembina upacara dipimpin
oleh kepala kampong
·
Pembacaan kontrak psikologis peserta selama
retret.
·
Pengucapan Lima Keutamaan Vinsensian dan diikuti
oleh seluruh peserta.
·
Amanat Pembina upacara
·
Prosesi Inisiasi (setiap peserta dipanggil namanya satu persatu untuk menerima name tag
dari wali kelas dan mendapat coretan lumpur diwajah sebagai tanda masuk ke
dalam kampong syukur)
·
Doa
·
Penghormatan kepada Pembina upacara
·
Pembina upacara meninggalkan lapangan upacara
·
Kepala kampong membubarkan barisan
3.
PERASAAN DAN
HARAPANKU
Sesi
kecil ini dibuat setelah pengantar awal. Tujuannya peserta dapat
mengidentifikasi perasaannya yang sangat dominan saat itu, sebagai langkah awal
untuk masuk dalam situasi diri yang sesungguhnya. Peserta juga diminta untuk
mengenali harapan awalnya dengan mengikuti kegiatan retret/bina rohani ini.
Action:
Setiap
peserta diminta menjawab dua pernyataan penuntun ini, lembaran kertas yang
telah disediakan;
1.
Gambarkan apa perasaanmu yang sangat dominan saat ini
dengan satu atau DUA kata saja!
2.
Gambarkan secara singkat (dua atau tiga kata) harapan anda dengan mengikuti retret/bina
rohani ini!
Setelah itu peserta meletakan lembaran jawabannya di tengah
dan peserta yang lain menyusun jawaban-jawaban itu dalam tema yang senada.
Misalnya jawaban senang dikelompokkan bersama jawaban gembira, bahagia,
sukacita, dan lain-lain.
Kemudian seorang peserta diminta menarik kesimpulan atau
ringkasan dengan menggabungkan jawaban-jawaban yang ada.
Sesi
ini ditutup dengan rangkuman harapan bersama dari kelas itu.
4.
MENGENAL
DIRI SENDIRI (SESI I)
Mengingat perkembangan teknologi
yang pesat, arus informasi yang deras, perubahan system pendidikan dan social
dalam setiap masyarakat modern, dan runtuhnya struktur bisnis tradisional,
sangatlah penting bagi manusia untuk mengetahui apa yang mendorong perilaku dan
pikiran mereka, mengapa mereka melakukan hal-hal yang mereka lakukan atau
sekedar mengetahui “siapa diri mereka” sebagai seseorang. Pengenalan diri ini
bukan hanya vital bagi kita untuk menghadapi tantangan dunia yang berubah cepat
sejak awal abad ke-21, bahkan juga sangat membantu sebagai sarana yang
memudahkan kita untuk memahami orang lain yang kita pilih untuk berinteraksi
dalam kehidupan pribadi dan karya kita. Hanya dengan mengenal diri sendiri
terlebih dahulu, kita akan mampu untuk benar-benar memahami orang lain dan
lebih jarang menyalahartikan komunikasi atau tindakan mereka dan salah menilai
sikap mereka.
Dengan wawasan yang lebih baik
tentang proses kerja otak sendiri dan orang lain (dan kita masih berada di awal
perjalanan yang menyenangkan menuju ujung perbatasan yang sejati), lebih besar
kemungkinan kita untuk memanfaatkan kekuatan otak secara lebih baik, lebih
senang saat melakukannya, dan pada akhirnya hidup lebih harmonis, bukan saja
dengan diri sendiri, melainkan, yang lebih penting, juga bersama orang lain di
sekitar kita.
Tidak ada Seorangpun yang seperti saya
Sementara kita mulai memahami
diri sendiri dan keragaman manusia, gagasan tentang setara tetapi berbeda
mungkin dapat lebih dipahami, dan kita dapat lebih menghargai sebagian dari
banyak manfaat yang ditimbulkan dari pemahaman baru tentang perbedaan:
-
Akhirnya, kita tidak akan merasa bingung lagi tentang
diri kita sendiri, dan menghargai individualitas kita, lebih memahami diri
kita, dan karakteristik-karakteristik yang kita miliki.
-
Kita bisa membantu menciptakan keragaman dalam
kehidupan pribadi atau karya dengan mengakui bahwa perbedaan gaya diperlukan
dalam setiap kelompok agar bisa bekerja secara lebih efektif.
-
Kita dapat mensyukuri keragaman apabila kita memahami
mengapa anak-anak sering sangat berbeda dengan orang tua mereka, dan mengapa
dua hal yang berbeda itu justru saling menarik satu sama lain.
Menerima Diri
Kita mengira kita telah banyak
mengenal diri, tetapi sebagai orang yang terus ingin mencari tahu, sikap terbuka
dalam mempelajari hal-hal baru sangat perlu terutama dalam mengenal diri.
Seperti umumnya hal yang baru,
kita harus mengambil langkah pertama lebih dulu, menerima kemampuan-kemampuan
kita yang sejati. Meskipun kita tidak pernah menyadari memiliki kekuatan-kekuatan
itu, terimalah bahwa kita memang memilikinya. Anda bisa mempercayai diri kita
dan gaya kita. Amati cara kita mengerjakan segala sesuatunya ketika kita kita
berada dalam “kondisi mengalir”, ketika segalanya tampaknya datang dengan
mudah. Terus praktikkan kemampuan-kemampuan dan kekuatan-kekuatan kita, dan
kita mungkin terkejut melihat hasilnya.
Semakin Mengenal, Semakin Banyak yang Bisa Kita Ketahui
Apakah kita mengalami perubahan
yang drastis, perubahan kecil, atau tidak ada perubahan sama sekali dalam
persepsi-diri kita? Ada satu hal yang pasti, yaitu: semakin kita mengenal diri
sendiri dan cara pandang kita, semakin banyak yang bisa kita ketahui tentang
kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan kita dan bagaimana kita bergerak, semakin mampu
kita berkembang berdasarkan pengetahuan itu. Kita akan lebih mudah menjalani
hidup dengan cara kita, bukan dengan mengikuti nasihat orang lain meskipun
maksud mereka baik.
Semakin banyak pengetahuan yang
kita miliki tentang cara kita menyerap informasi, kita akan mampu dan makin
mudah melakukannya. Sama halnya dengan melatih otot-otot yang hampir tidak
pernah digunakan sebelumnya: pada awalnya mungkin terasa sedikit sakit, tetapi
semakin sering kita melatih otot-otot tersebut, semakin enak kita merasakan dan
semakin mudah melakukannya. Yang terjadi dengan kemampuan belajar malah lebih
jauh lagi: semakin kita mengaktifkan otak dengan cara kita, otak akan semakin
ingin belajar, menyerap informasi, menyimpan, dan mengambilnya kembali. Ini
adalah bahan bakar yang akan menjaga motivasi kita tetap menyala.
Dengan mengenal-diri secara lebih
mendalam disertai serangkaian strategi
yang mudah dan sesuai dengan yang telah dijelaskan, kita bukan hanya akan lebih
efektif dalam belajar atau bekerja, melainkan juga lebih menikmatinya dan lebih
puas dengan hasil-hasilnya.
Menjadi akrab dengan Pribadi yang Baru
Sejak menemukan diri sejati yang
baru dan lebih jelas melihat kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan, kita
telah memanfaatkan kelebihan-kelebihan yang secara berbeda, ketika kita
memperoleh kewaspadaan baru tentang diri sendiri dan orang lain. Bahkan,
meskipun reaksi kita terhadap sebagian hasil mungkin seperti: “Ini bukan
diriku!” atau “Ini bukan caraku!”, pikirkanlah lagi karena reaksi semacam itu
menjadi pertanda bahwa gaya sejati kita tidak digunakan, dan harga yang harus
kita bayar adalah stress, sangat lelah, frustasi, dan tidak puas. Karena itu,
percayalah profil kita jika hasilnya benar, dan bereksperimenlah dengan
kemampuan-kemampuan kita dan praktikkan kekuatan-kekuatan yang baru kita
temukan dalam diri kita. Percayalah, diri kita yang sejati adalah hal terbaik
yang bisa kita miliki-sedangkan yang lain hanya palsu dan membuang energi kita.
5.
PENGENALAN DIRI
(Bahan untuk
jurit malam)
Tujuan: agar dapat mengenal pribadi serta latar
belakang. Serta mempermudah hubungan satu dengan yang lain di dalam kelompok.
Mampu menerima kelebihan dan kekurangan diri. Mampu menerima orang lain yang
unik dan berbeda.
Pengenalan diri merupakan dasar untuk mengikuti
suatu kegiatan, apalagi kalau kegiatan tersebut bersama orang lain. Maka
sangatlah tepat bila pengenalan diri secara reflektif dilakukan secara personal
terlebih dahulu, baru disharingkan dengan orang lain. Amatlah sulit
memperkenalkan diri kepada orang lain, bila belum mengenal diri sendiri. Maka perlu mengisi angket untuk mengetahui
siapa diri kita sebenarnya.
Aku dan
Sifatku.....................................
Aku
Istimewa.........................................
Di sebuah kesempatan keluarga kami duduk bersama
sambil bercerita. Banyak cerita ku dapat dari kedua orang tuaku. Mereka
bercerita dahulu ku dilahirkan dalam keadaan
...........................................................................................
Dan saat itulah ku ingat semua pengalaman yang aku alami ketika aku masih
kecil. Dan salah satu hal yang masih ku ingat saat ku balita, aku sangat
menyenangi
..................................................................... dan aku
sangat tidak suka …………..........
Dan ketika aku beranjak masuk TK, aku sangat gembira.
Aku mulai bersekolah. Banyak teman dan pengalaman yang ku dapatkan. Salah satu
pengalaman saat ku TK yang takkan
terlupakan olehku adalah ketika aku ...........................................................................................................................................dan
pengalaman sangat menyedihkan yang pernah ku alami adalah ketika aku
.........................................................................................................................................
Banyak pengalaman-pengalaman yang telah ku alami dalam
hidupku selama ini. Pengalaman yang sangat mengesankan dalam hidupku hingga
saat ini adalah ketika aku………………..dari sekian banyak teman yang aku miliki, ada
seorang teman yang sangat membuatku berkesan. Dia
adalah.................................................. Banyak
pengalaman-pengalaman lucu yang pernah kita lakukan bersama. Pengalaman itu
adalah ketika kita
.............................................................................................
Kini aku telah beranjak remaja. Usiaku kini ........... tahun. Aku pun mulai
mengenal sifat-sifat yang ada pada diriku. Sifat baik yang aku miliki adalah
.............................................. .................................................
dan sifat buruk yang sampai saat ini aku miliki adalah
..........................................................................
........................................................... dari semua
sifat-sifat yang aku miliki saat ini, ada sifat baik yang sangat menonjol dalam
diriku. Sifat baik itu adalah
………..............................................................................................................................Tetapi
selain sifat baikku tadi, ada juga sifat buruk yang sangat menonjol dalam
diriku, sifat buruk itu adalah
...................................................................................................................................
Banyak sifat baik yang hingga saat ini ingin ku miliki. Sifat baik tersebut adalah
..........................................................................................................................................
saat aku ingin melakukan sifat-sifat baik yang ada dalam diriku, aku selalu
terganggu dengan sifat burukku yang sering muncul. Sifat buruk yang sering
kulakukan dalam hidupku adalah
.............................................................................
dan sifat burukku yang hingga kini sangat sulit ku kendalikan adalah
.........................................
Setelah ku ketahui semua sifat-sifatku, kini ku sadar
bahwa aku sangatlah istimewa. Banyak hal yang membuat aku berbeda dengan
teman-temanku yang lain. Aku adalah seorang yang menyukai
makanan................................................................... dan
aku sangat menyukai
minuman...............................................................................
Bahkan aku sangat menyukai
lagu...............................................................................................
salah satu lagu yang sering aku dengar adalah
...................................................... ................ Aku sangat menyukai berekreasi. Salah satu
rekreasi yang sangat menyegarkan yang pernah ku alami ketika aku................................................................
...................................................
Dari sekian banyak teman yang aku miliki, aku sangat
menyenangi teman yang memiliki sifat
.....................................................................................
dan aku sangat benci dengan temanku yang memiliki sifat
....................................................................................
.............................................. Banyak suasana menyenangkan dan
menyedihkan yang pernah kulalui dalam hidupku. Salah satu suasana yang
membuatku sangat gembira adalah saat aku
...................................................................................
dan suasana yang membuatku sangat tidak bersemangat adalah ketika aku ..............................................
.........
Terkadang saat aku sedih dan marah, hal yang sering ku
lakukan untuk menyalurkan emosiku adalah
.....................................................................................
Banyak kegiatan yang sering kulakukan untuk mengisi waktu luangku, kegiatan itu
adalah.......................................................................................
Ketika ku lihat temanku bermalas-malasan, aku sering melakukan
.......................................................................
Salah satu keinginan yang ku miliki saat ku besar
nanti, aku ingin menjadi
........................................................................................................... Dan ketika aku tahu hidupku hanya tinggal
setahun lagi, aku ingin ............................................
..................................................... Seandainya saja aku bisa
dan boleh meminta sesuatu kepada Tuhan dan pasti dikabulkan, aku akan meminta
.............................................................................................................................
6.
DOA PENYERAHAN DIRI (DOA MALAM I)
Tujuan: mengajak
para peserta menyadari kedok-kedok/virus-virus gambaran diri yang sedang
menghantuinya, yang sering digunakan peserta dalam berhubungan dengan orang
lain: keluarga, guru, teman, dan Tuhan. Menyadarkan mereka bahwa semakin banyak
kedok yang dipakai semakin kurang keterlibatan orang lain. Mereka harus
menerima diri apa adanya, lebih terbuka pada Tuhan dan sesama.
Tata Acara Awal:
- Pembina memberi pengantar tentang
tujuan doa, peserta duduk melingkar
- Peserta diajak masuk ke dalam suasana
doa, misal ; Tuhan/Yesus/ Allah, aku datang kepada-Mu dengan perasaan ...
(misal: jengkel, sedih, marah, bahagia, gembira, dll) karena ...
- Peserta merenungkan sejenak
jawabannya ....
Doa:
- Salam Pembuka .....(spontan) sesuai
sikon peserta, lalu diakhiri ajakan untuk lebih dalam masuk suasana doa
sambil mendengarkan musik yang diputar ....
- Lagu Pembukaan
- Doa Pembukaan (diungkapkan secara
spontan dan dikaitkan dengan isi lagu); disertai dengan doa syukur bahwa
sejak sore tadi boleh mengenal diri, siapa aku yang dicinta, juga
mengetahui kekurangan/kelebihan diri melali orang-orang di hati peserta
termasuk teman-teman yang telah memberikan masukan yang sangat berguna.
Kini pengenalan diri dilengkapi dengan Sabda Tuhan
- Bacaan Kitab Suci: Mazmur 139 ”Doa di
Hadapan Allah Yang Mahatahu” (Lihat
lampiran)
- Homili
-
Dibuat
spontan dan komunikatif
-
Terkait
dengan Kitab Suci
-
Terkait
dengan situasi peserta
-
Penajaman
makna
- Doa Penyerahan
-
masing-masing
siswa secara bergiliran maju ke depan (bisa memakai altar/meja kecil yang ada
lilin) sambil berlutut melantunkan doa prbadi (kurang lebih 1 menit untuk
masing-masing peserta)
-
Setelah
menyampaikan doa, peserta kembali ke tempat duduknya
- Doa Penutup
Pembina memimpin doa penutup
secara spontan. Doa ini merangkum ungkapan-ungkapan peserta (sedapat mungkin
lengkap) lalu menyerukan kepada Tuhan dan dirangkum dalam Doa Bapa Kami ...
7.
MEDITASI ALAM
(Doa Pagi I)
Pembina mengajak peserta untuk duduk di taman rumput,
mengambil posisi yang nyaman, tidak terlalu berdekatan antara satu peserta dengan peserta lainnya. Pembina
mengajak peserta untuk tenang dengan mengunakan panduan sebagai berikut: (optional)
·
Ambilah posisi duduk yang paling nyaman.
Duduklah dengan rileks …
·
Perlahan-lahan pejamkan mata dan rasakan
sentuhan alam dengan diri sendiri: rasakan udara yang dihirup, udara yang
dingin membelai kulit, rumput yang dingin menyentuh kaki, …
·
Dengarkanlah nyanyian alam: suara burung
berkicau, gesekan dedaunan, hembusan semilir angin, …
·
Jika
sudah cukup tenang, undanglah Tuhan masuk ke dalam diri: sebutlah beberapa kali
nama Tuhan. Aturlah agar jalan napas sesuai dengan sebutan nama Tuhan.
·
Ucapkan syukur kepada Tuhan untuk apa saja yang
ingin anda syukuri.
·
Minta Tuhan memberi kekuatan untuk dapat
menjalani seluruh rangkaian acara dengan baik. (± 25 menit).
·
Perlahan-lahan buka mata dan menyadari lagi
keadaan diri
8.
SEPERTI ALAM
seluruh peserta dikumpulkan dan
duduk melingkar supaya siap untuk saling mendengarkan sharing temannya.
Pembina mengajak peserta mengamati
benda alam dan membandingkan diri dengan benda
itu. BEBERAPA peserta diminta mensyeringkan hasil amatannya. Pembina menghantar dan memberikan pancingan untuk sharing supaya
peserta bisa lebih terbuka....
Waktu sharing
kurang lebih 5 menit untuk masing-masing peserta. Bahan sharing bisa diambil
dari Pengenalan diri peserta tentang: Pengalaman, Sifat-sifatku, dan
Kekhususanku ... (bahan Jurit malam).
Action (fakultatif):
peserta membawa dan meletakan benda pilihan ke depan. Benda dirusak oleh
pembina. Tanyakan perasaan mereka setelah bendanya dirusak? Bagaimana dengan
dirimu bila dirusak oleh orang lain atau dirimu sendiri. Apakah Tuhan tidak merasa sedih? Karena kita
menjaga diri kita sebagai pemberian Tuhan yang paling indah pada kita.
Hasil Sharing:
-
Sifat
baik apa yang harus aku kembangkan .....
-
Sifat buruk
apa yang harus aku hilangkan .....
9.
CORECTIO
FRATERNA
“Homo
Sum; Humani nil a mealienum puto” (Saya adalah manusia dan tidak ada manusia
lain yang terpisah dari saya)
Tujuan: agar
setiap peserta mendapat gambaran dirinya seturut apa yang disampaikan oleh
teman-temannya. Diharapkan setiap peserta dapat menggambarkan secara jujur
pribadi temannya sesuai dengan
pengalamannya dengan dia selama ini. Lebih dari itu setiap peserta diharapkan
untuk lebih saling memotifasi agar temannya lebih berkembang ke arah yang baik.
Action: peserta
dikelompokkan dalam kelompok-kelompok kecil dan didampingi oleh seorang
pembina. Setiap peserta secara bergiliran menyampaikan aspek-aspek positif dan
kelemahan-kelemahan temannya. Satu orang peserta dikoreksi oleh seluruh peserta
dalam kelompok itu.
Bisa ditutup dengan kesempatan untuk saling mendoakan satu
sama lain.
NB: pembina
harus MENEGASKAN agar apa yang dibicarakan di dalam kelompok itu tidak boleh
menjadi bahan pembicaraan di luar.
10.
11.
IBADAT
REKONSILIASI (Ibadat Malam II)
Lagu Pengantar:
Instrument lembut
Sapaan Awal:
Teman-teman malam ini kita berkumpul dalam situasi yang
berbeda. Kita mau melihat perjalanan hidup kita selama ini. Perjalanan yang
sudah kita lalui bersama orang-orang yang ada di sekitar kita, yaitu
orang-orang yang kita sukai namun juga yang kadang menjengjkelkan kita. Suka
atau tidak suka mereka sudah banyak memberi warna dalam kehidupan kita. Mereka
sudah ikut membentuk pribadi kita menjadi diri kita sekarang ini.
Bacaan Kitab Suci:
Mzm. 4:1-6 (Lihat lampiran)
Lagu: Masih Ada
Waktu (Ebiet G. Ad)
Renungan:
Teman-teman, di hadapan Tuhan kita mau memeriksa diri kita
dengan segala suka-duka hidup kita. Banyak pengalaman yang sudah kita nikmati
bersama dengan teman-teman di sekolah, teman-teman di rumah dan juga bersama
para guru yang masih lekat dalam ingatan kita. Kini Tuhan masih memberi waktu
kepada kita untuk melihat kembali perjalanan hidup kita di hari-hari yang lalu.
1. Bagaimana
saya bersikap terhadap teman-teman?
·
Apakah selama ini saya hanya menuntut perhatian
dari teman daripada memberi perhatianku kepada mereka?
·
Apakah aku peduli kepada teman-teman ketika
mereka kesulitan?
·
Apakah aku tidak bisa memberi pengaruh baik bagi
teman-temanku selama ini?
·
Apakah karena alasan pertemanan, saya membiarkan
diriku jadi hancur?
2. Bagaimana
sikapku terhadap para guru?
·
Apakah aku sudah memberi hormat yang layak bagi
bapak ibu guruku?
·
Apakah selama di kelas, aku menerima mereka
dengan sikap yang baik atau hanya setengah hati?
·
Apakah aku selalu membanding-bandingkan antara
guru yang kusukai dan yang tidak kusukai?
·
Apakah aku mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
atau mengacuhkannya saja?
Lagu: Mother How are you today/ ayah/bunda
Renungan:
Ibu…. Bapak…. Bagaimana kabar
kalian? Baikkah? Apakah kalian sehat-sehat saja? Apakah ibu dan bapak bangga
memiliki anak seperti saya….?
Teman-teman, apakah pertanyaan seperti
ini pernah muncul di dalam pikiran kita? Terus terang, kita sering sibuk
memikirkan diri sendiri, kepentingan sendiri; rasanya yang ada dipikiran kita
hanya sekitar kebutuhan kita saja. Kita ingin ibu dan bapak memenuhi segala
yang kubutuhkan. Kita sering sedih dan tidak jarang atau bahkan tega
memengucapkan kata-kata kotor kepada
mereka, kalau mereka menunda atau tidak bisa mengabulkan apa yang
kuinginkan…. Bahkan aku sedih dan menyesal mengapa aku lahir di keluarga
seperti ini? tika miskin, yang membuat aku tidak bisa memiliki apa-apa yang
kuinginkan. Aku tidak bisa memiliki apa saja seperti yang dimiliki teman-teman
lain.. kenapa aku harus lahir di tengah keluarga seperti ini…. Aku sedih… aku
malu…..
Teman-teman, saat ini, ketika
kita jauh dari mereka.ingatkah kita bahwa mereka dengan segala usaha dan
kekuatan yang ada masih berupaya memenuhi segala kebutuhan hidup dan sekolah
kita? Mereka bahkan tidak memikirkan kesehatan mereka sendiri… siang-malam
mereka berjualan atau harus bekerja keras…berkeringat…bahkan tak jarang sampai
jatuh sakit…. Semua itu dilakukan untuk menunjukkan betapa mereka sayang pada
kita, pada adik-adik yang juga menjadi tanggung jawab hidup mereka…menreka amat
peduli pada kita dan masa depan kita. Sesungguhnya betapa berat beban yang
harus mereka tanggung. Adakah keinginan muncul dalam diri kita untuk mewujudkan
cita-cita mereka: yaitu menjadi anak-anak yang baik, yang mempunyai masa depan
dan kehidupan yang lebih baik dari apa yang sekarang sedang mereka jalani?
Sanggupkah kita menjadikan impian mereka menjadi kenyataan?
Mari kita kembali kepada Tuhan,
yang empunya kehidupan… kita sujud ke hadapannya… kita jadikan kepahitan yang
kita alami sekarang menjadi kekuatan untuk bangkit. Kita masih diberi waktu
oleh Tuhan untuk merubah keadaan ini…. teman – teman ini bukan takdir. Tapi
suatu bagian dalam hidup, di mana Tuhan menginginkan kita berusaha dan terus
berusaha menjadi mahlukNya yang berguna.
Bersama kedua orang tua, kita
mantapkan niat-niat kita untuk merubah keadaan. Saya mengajak teman-teman untuk
memperbaiki hubungan dengan orang tua, dengan meminta ampun dan restu agar
kehidupan yang sedang kita jalani menjadi lebih ringan dan didukung oleh
keluarga.
Proses Akhir:
Diiringi lagu: Keagugan Tuhan
(Vidi Aldiano) dan Tiada yang abadi (Peterpan)
1. Guru
yang berperan menjadi wakil orang tua, siap ditempat yang sudah ditentukan dan
siap menerima kedatangan anak-anak satu persatu.
2.
Anak-anak maju dan bersujud sambil meminta maaf dan
restu orang tua.
12.
IBADAT SYUKUR
Bacaan Kitab Suci:
Mzm. 5:2-6. 8-9. 13 (Lihat lampiran)
Sapaan penyejuk
Teman-teman…. Biasanya setiap pagi ketika kita bangun
tidur. Kita seperti mesin yang berputar secara otomatis dan rutin, yaitu lari
ke kamar mandi, berpakaian, siap di meja makan dan kemudian bergegas ke sekolah
supaya tidak terlambat, tahu sendirikan resikonya kalau sampai terlambat..?
Teman-teman, rutinitas keseharian membuat kita sulit
merasakan kehadiran Tuhan…
Penyadaran akan
kehadiran dan kasih Tuhan
Para siswa dan pendamping tetap duduk di tempatnya. Pembina
meminta peserta untuk menutup hidung masing-masing dengan tangan selama krang
lebih 15 detik. Lepaskan atau bebaskan…. Coba lagi dengan durasi yang lebih
lama dan menutupnya lebih rapat. Ulangi lagi dengan durasi waktu yang lebih
lama samapi sulit rasanya untuk bernapas… tahan….perhatikan. siapa diantara
mereka yang masih bisa bertahan (dibuat
semacam lomba).
Refleksi Komunal
1. Apa
yang kita rasakan ketika hidung ditutup pertama kali?
2. Ketika
hidung ditutup semakin rapat sehingga sulit bernapas, apa yang dirasakan?
3. Napas
adalah tanda kehadiran Tuhan, apa yang kita alami bila kita menolak
kehadiranNya?
4. Apa
yang kita rasakan ketika hidung dilepas sehingga bisa bernapas lagi?
5. Andai
Tuhan tidak memberi napas lagi, apa yang akan terjadi?
Para siswa terkasih, setiap kali
ketika kita bangun dari tidur, kita memang sulit merasakan bahwa Tuhan itu ada,
karena kita sibuk dengan rutinitas harian. Sampai-sampai untuk berterima kasih
atas napas kehidupan di hari yang baru saja kita tidak sempat.
Tuhan bukan saja melakukan
hal-hal besar untuk kita tapi juga hal-hal sederhana dan kecil yang ada di luar
dugaan kita, seperti napas kita… tanpa kita minta atau harus membeli. Tuhan
dengan segala kemurahannya selalu memberi, tanpa membeda-bedakan: apakah kita
baik ataupun jahat, apakah kita berjasa kepada Dia atau tidak sama sekali.
Karena itu:
1. Pernah
gak kita berterima kasih atau bersyukur pada Tuhan atas semua pemberian Tuhan
pada kita saat ini?
2. Bisa
ngaak kita merasakan bahwa Tuhan menyertai kita sepanjang hari, baik kita sadar
maupun tidak?
3. Beranikah
kita menghadapi segala tantangan dengan mengandalkan kekuatan Tuhan?
Para siswa
terkasih, mulai dari sekarang, mari kita awali kegiatan harian kita dengan
mensyukuri segala kebaikan yang Tuhan berikan, sehingga kita punya kekuatan
untuk merubah keadaan kita… mari kita hadapi segala tantangan yang ada dengan
kekuatan Tuhan. Kita tidak boleh takut, Tuhan tetap setia pada kita dalam
keadaan apapun… dalam senang maupun sulit. Kita syukuri tiap pemberian Tuhan
hari demi hari dalam hidup kita.
Proses Akhir
Bersama-sama
menyanyikan lagu jangan menyerah sambil bergandengan tangan.
13.
MENGENAL
SANTO VINSENSIUS
St. Vinsensius lahir di desa Puoy pada
tanggal 24 april 1581
Keluarganya sungguh sederhana, meskipun tidak
terlalu miskin
Ia dilahirkan di tengah keluarga peternak,
tidak mengherankan sejak kecil ia sering membantu ayahnya menjaga ternak.
Pada umur 15 tahun, Vinsensius kecil
meninggalkan desanya untuk belajar di suatu asrama di kota Dax.
Selama di kota itu, Vinsensius menjadi
pengasuh anak-anak keluarga de Comet. Jadi di kota Dax, Vinsensius tidak hanya
belajar, ia juga mulai bekerja secara mandiri.
Keluarga de Comet inilah yang kelak banyak
membantu Vinsensius untuk sampai pada imamat sucinya.
Vinsensius
ditahbiskan menjadi imam di keuskupan PÄ“rigueux, pada tanggal 23 September
1600, pada umur 19 tahun lebih 5 bulan.
Setelah
ditahbiskan, Vinsensius pergi belajar di Universitas Toulouse untuk meraih
gelar BA dalam bidang teologi. Ini terjadi pada tahun 1604.
Sejak saat
inilah, Vinsensius muda mulai menapaki kariernya. Ia penuh ambisi untuk
mewujudkan mimpi-mimpinya.
Setelah menjadi
imam, Vinsensius berusaha memperoleh kedudukan yang sepadan dengan jabatannya.
Mula-mula ia
ingin menjadi pastor paroki di Thil, namun usaha itu gagal sebab sudah ada imam
yang berkarya di paroki itu . Pada tahun 1601 ia pergi ke Roma untuk
memperjuangkan kariernya. Namun akhirnya ia pulang tanpa hasil.
Rencana
Vinsensius berikutnya ternyata lebih berani, ia ingin menjadi uskup. Tetapi
untuk itu diperlukan banyak uang. Ketika itu seorang ibu mewariskan uang 400
Ä“cus padanya. Namun uang itu dicuri orang. Lagi-lagi Vinsensius mengalami
kegagalan.
Vinsensius berusaha mengejar si pencuri dan
akhirnya mendapat kembali uangnya sebesar 300 Ä“cus. Namun dalam perjalanan
pulang ia di tangkap bajak laut dan dibawa ke Tunis (Afrika Utara) dan dijual
sebagai budak.
Ia menjadi budak hingga tahun 1607. Setelah
itu ia tetap berusaha untuk terus maju dalam kariernya.
Namun, kelihatannya Tuhan ingin sesuatu yang
lebih mulia dari diri Vinsensius. Maka ia tidak membiarkan Vinsensius untuk
maju dalam hal duniawi belaka.
MASA PERTOBATAN (1609-1620)
Kegagalan-kegagalan
yang dialami Vinsensius, memunculkan pertanyaan dalam hatinya, “Apakah ada
sesuatu yang tidak beres dalam hidupku?”
Karena
kegelisahan itu, Vinsensius mencari seorang pembimbing rohani; Romo Pierre de
BÄ“rulle.
Sejak itu ia
diminta menjadi kapelan (pastor keluarga) di keluarga Gondi. Ini terjadi pada tahun
1613.
Selama menjadi kapelan di keluarga Gondi,
Vinsensius mengalami berbagai pengalaman rohani yang sangat mengesankan.
Pengalaman inilah yang kelak mengubah
hidupnya.
Ada 2 peristiwa besar yang menjadi titik
tolak pertobatan Vinsensius dan awal karya misinya:
Peristiwa di Folleville pada Januari 1617,
dan Peristiwa di Châtillon-les-Dombes
PERISTIWA FOLLEVILLE = BERDIRINYA CM
Suatu ketika
ada seorang tokoh umat yang dikenal saleh, mendekati ajalnya dan ingin mengaku
dosa pada Vinsensius. Ternyata, tokoh umat itu mempunyai dosa yang sangat
banyak, sebab sebelumnya ia malu mengakukan dosa-dosanya. Vinsensius lalu
berpikir,” Kalau orang yang dianggap saleh ini memiliki banyak dosa, bagaimana
dengan orang lain yang nyata-nyata hidupnya jelek?
Peristiwa di
Folleville kemudian menjadi cikal bakal berdirinya Kongregasi Misi, hal
ini tepat terjadi pada 25 Januari 1617 (Pesta Bertobatnya St Paulus), setelah Vinsensius mengajak umat
lewat kotbahnya untuk mengaku dosa. Misi utama CM kala itu ialah untuk mengadakan
Misi Umat di desa-desa.
PERISTIWA CHÂTILLON-LES-DOMBES
Suatu hari
Minggu di bulan Agustus, ketika mempersiapkan diri di sakristi, Vinsensius
diberitahu bahwa ada suatu keluarga yang sakit parah dan terlantar. Dalam
kotbahnya, ia mendorong umat untuk memberi perhatian kepada keluarga itu. Sore
harinya banyak umat yang datang dengan membawa makanan berlimpah. Vinsensius
berpikir,” Keluarga ini telah mendapat makanan yang berlimpah dan tentu saja
makanan ini akan segera menjadi busuk dan mereka akan menderita seperti
semula.” Karena itu Vinsensius membentuk “Persaudaraan Kasih” yaitu kumpulan
umat awam yang menolong orang miskin secara terencana dan terorganisir. Kelak
Persaudaraan Kasih inilah yang menjadi cikal bakal berdirinya Serikat Putri
Kasih, yang didirikan bersama St. Louisa de Marillac.
Vinsensius
sangat mencintai rakyat kecil, namun di satu sisi ia juga dekat dengan
orang-orang besar yang memungkinkannya untuk menciptakan jembatan antara orang
kaya dan yang miskin.
Bersama St.
Louisa, Vinsensius membaharui wajah Gereja Universal kala itu. Ia mengutus para
misionarisnya untuk pergi mewartakan kabar gembira bagi semua orang.
14.
PERMAINAN DAN
PEMAKNAAN
1. We
are in the train of love
Aturan
permainan: jumlah peserta tidak dibatasi. Seluruh peserta membentuk lingkaran.
Berbaris sambil memegang punggung peserta di depannya. Berjalan seperti
kereta-keretaan sambil bernyanyi, “We are in the train of love”. Peserta
menyahuti lagu dengan teriakan Tut tut! Bisa di selingi dengan gerakan maju
atau mundur yang disebut Chiki - chaka. Ketika pemandu menyanyikan “when I say
Chiki!” peserta melompat ke depan sekali. Apabila pemandu menyanyi “when I say
Chaka!” peserta melompat ke belakang sekali.
Tujuan
permainan: melebur suasana. Melatih konsentrasi peserta.
2. Angin
di atas angin di bawah
Aturan
permainan: jumlah peserta tidak dibatasi. Seluruh peserta membentuk lingkaran
besar. Saling berangkulan tangan. Peserta kemudian menggerakan badan
bersama-sama seturut arahan pemandu. Apabila pemandu mengatakan; “Angin di
atas!” peserta serempak mununduk sambil berseru: “Uuuu…..!” Begitupun dengan
gerakan lainnya disesuaikan dengan kemauan pemandu. Yang perlu diperhatikan:
tetap dijaga agar lingkaran tetap utuh, tidak ada yang jatuh.
Tujuan
permaianan: meleburkan suasana dan kekakuan antarpeserta. Melatih kekompakan.
3. Touch
the ball
Alat : bola
dengan berbagai ukuran minimal 4 buah.
Aturan
permainan: jumlah peserta permainan
tidak dibatasi. Dengan mnggunakan jari telunjuk kanan, setiap peserta
masing-masing harus menyentuh bola. Ukuran bola haurs divariasi mulai dari yang
paling besar sampai yang paling kecil.
Tujuan
permaianan: menumbuhkan sengat rela berkorban dan kepandaianan dalam mengatur
strategi.
4. Kucing
dan tikus
Alat: lingkaran
tali atau hulahop ukuran besar atau kain sarung: 2 buah..
Aturan
permainan: jumlah peserta tidak dibatasi.seluruh peserta membentuk lingkaran
sambil berpegangan tangan. Pemandu memberikan hulahop di dua titik yang
berbeda. Hulahop pertama disebut Kucing
dan yang lainnya tikus. Hulahop harus dijalankan melewati tubuh setiap pesarta
tanpa harus melepaskan genggaman tangan. Hulahop kucing harus mengejar hulahop
tikus. Sampai dimana dua hulahop itu dapat bertemu, maka peserta yang mendapat
dua hulahop itu akan diberi ganjaran.
Tujuan permainan:
melatih kelincahan dan kegesitan untuk keluar dari suatu masalah.
5. Back
to back
Aturan
permainan: jumlah peserta harus genap. Diawali dengan saling berpasangan
berangkulan punggung-punggungan. Bersama-sama duduk dan berdiri dengan
bertumpuh pada punggung pasangan masing-masing. Setelah itu jumlah pasangan
bisa ditambah. Misalnya berempat, berenam, berdelapan. Kemudian dalam kelompok
berdelapan ini, duduk melingkar berhadapan dengan kaki dilonjorkan ke depan,
bertemu pada satu titik di tengah. Secara bersama-sama berdiri dengan hanya
mengandalkan tumpuan kaki-kaki temannya di tangah. Silakan mengatur sendiri bagaimana seharusnya posisi
tangan supaya bisa serentak berdiri bersama.
Tujuan permaian:
melatih kerja sama dan saling percaya/bersandar pada orang lain.
6. The
Magical Finger
Aturan
permainan: jumlah peserta sebaiknya antara 7-8 orang. Setiap peserta menyiapkan
jempol kanannya masing-masing. Kemudian semua jempol kanan dari tiap peserta
disatukan dengan cara saling menggenggam jempol temannya dan membentuk
lingkaran. Seorang peserta berdiri/duduk di tengah dan dengan menggunakan lingkaran jempol ini,
peserta tersebut diangkat.
Tujuan
permainan: bahwa dengan menggunakan sesuatu yang kecil dan sepele, tetapi bila
disatukan akan membentuk satu kekuatan yang sungguh dahsyat. Itulah kekuatan
kebersamaan.
7.
Menjunjung Ember Dengan Kaki
Alat/bahan: ember/baskom, air
Aturan
Main: peserta bisa dalam kelompok kecil, minimal 5-8 orang. Seluruh
peserta berbaring dan dengan menggunakan
kaki masing-masing berusaha mengangkat ember yang
berisi air.
Tujuan permaian: latihan kerja sama,
berhati-hati selalu/waspada.
8. Menyebrangi
Sungai Beracun
Alat/bahan:
kertas/karpet berukuran dua telapak kaki orang dewasa sejumlah lima buah.
Aturan
permainan: peserta dibaratkan akan menyebrangi sebuah sungai yang telah
tercemari dengan racun ganas. Peserta harus berpindah seluruhnya dari tepi yang
satu ke tepi yang lain. Satu-satunya sarana/alat abntu untuk
menyebrang adalah alas kaki yang
diibaratkan sebagai pelampung. NB: sebagai tantangan diantara peserta ada
seorang yang lumpuh dan ada seorang yang buta. Kaki atau tubuh setiap peserta
tidak boleh keluar dari pelampung terbut. Bila keluar maka harus dimulai lagi
dari awal.
Tujuan permainan:
menjaga keselamatan diri sendiri dan orang lain, rela berkorban dan
menolong orang yang menderita/cacat.
9. Kereta
Buta/Kereta Balon
Alat/bahan:
slayer dan balon sejumlah peserta.
Aturan
permainan: jumlah peserta 5-8 orang. Peserta membentuk barisan seperti
kereta-keretaan. Setiap peserta ditutupi matanya , kecuali peserta paling
belakang. Diantara setiap peserta diletakan sebuah balon yang harus diapit oleh
peserta belakang. Berjalan mengikuti jalur yang telah disiapkan dengan komanda
dari peserta paling belakang. Bila keluar jalur atau balon lepas, dimulai lagi
dari awal.
Tujuan
permainan: latihan percaya kepada pemimpin, bersabar dan tidak mudah menyerah.
10. Bom Bali
Alat/ bahan:
bambu, ember plastik, dan bola pimpong.
Tujuan dari
permainan ini adalah melatih strategi dalam menyelesaikan masalah. Permainan
dapat dilaksanakan dengan Aturan permainan :
1. Masing-masing
kelompok diminta mengambil bola pimpong dalam ember dengan waktu yang telah
ditentukan.
2. Saat
melaksanakan tugas, anggota kelompok tidak boleh menginjak tali pembatas yang
telah dipasang.
- Peserta yang mengambil
bola, tangannya tidak boleh menyentuh bibir ember, apalagi menjatuhkannya.
4. Masing-masing
kelompok, mempunyai kesempatan mengambil bola sebatas waktu yang telah
ditentukan.
Pemaknaan dalam permainan ini adalah apa yang menjadi kunci
keberhasilan/kegagalan?
11. Paralon Ball
Alat/bahan:
sebuah paralon berukuran ± ½ meter yang telah diikat tali-tali ± 2 meter
sejumlah 10-16 utas. Bola plastik.
Aturan
permainan: jumlah peserta antara 5-8 orang. Seluruh peserta memegang ujung tali
yang telah diikatkan ke paralon. Tali direnggagkan sehingga paralon dapat
berdiri tegak. Bola plastik diletakan di ujung paralon. Bola dibawa berpindah
dari satu titik ke titik yang lain. Bila bola terjatuh, maka dimulai lagi dari awal.
Tujuan
permainan: melatih bekerja sama dan
membagi peran dalam menuju satu tujuan.
12. Save The Lamp
Alat/bahan:
lilin, air
Aturan
permainan: jumlah peserta tidak dibatasi. Tujuan permainan adalah menjaga agar
lilin tetap bernyala. Dengan melingkar untuk melindungi nyala lilin, peserta
berpindah dari satu titik ke titik yang lain. Pembina berusaha memadamkan lili
dengan menyiram atau gangguan lainnya. Bila lilin padam, maka dimulai lagi dari
awal.
Tujuan permaian: menjaga dengan seluruh tenaga, pikiran,
perasaan nyala harapan dan niat-niat
baik yang meskipun masih kecil agar tidak padam.
IV.
ACTION
PLAN
H
|
WAKTU
|
ACARA
|
URAIAN KEGIATAN
|
TEMPAT /SARANA
|
PEMATERI/PETUGAS
|
KETERANGAN
|
I
|
10.00-11.30
|
Presensi dan makan siang
|
Absensi, cecking perlengkapan,
kumpulkan HP dan dompet, motivasi, makan siang, doa
|
Aula:
Daftar
absensi dan list barang, Kresek
|
Wali
kelas, siswa pendamping 2 orang
|
Pastikan
siswa telah makan siang
|
11.30-13.00
|
berangkat GSV
|
Naik bus
|
|
Wali
kelas
|
|
|
13.00-14.30
|
Welcome dan Ice Breaking or inisiasi
|
Peserta Datang : Briefing, kontrak psikologis dan pembagian
tenda. Mengenalkan peserta pada tempat-tempat yang akan digunakan selama Bina
Rohani.
|
Lap.
Rumput,
Daftar
aturan tata tertib, daftar pembagian kelompok tenda
|
Tim
Spiritualitas
dan
Wali
kelas
|
Sedapat
mungkin peserta diarahkan untuk mengung-kapkan sendiri aturan
|
|
|
14.30-15.30
|
Ice Breaking:
|
Permainan dan pemaknaan games, 4-5 games bersama:
We are in
the train of love, Angin di atas angin di bawah, Touch the ball, Kucing dan
tikus, Back to back, The magical finger
|
Lap. bola
|
Tim
spiri-tualitas
|
Tujuan
permainan penentuan tenda.
|
15.30-16.00
|
Upacara Inisiasi
|
Upacara pembukaan dan inisiasi dengan lumpur+penyerahan name tag
|
Lap. bola
|
Wali
kelas, kepala kamp.
|
petugas upacara: pembaca 5 KV.
|
|
16.00-16.30
|
|
Peserta memasuki tenda yang telah ditentukan, menyiapkan
perlengkapan tenda sendiri
|
Tenda
Peserta
|
Siswa
pendamping
|
Mengantar siswa ke
tenda masing-masing
|
|
|
|
|
|
|
|
|
16.30-17.15
|
mandi, urusan pribadi
|
|
KM
Tenda
Peserta
|
|
|
|
17.15-18.00
|
Pengantar:
|
Apa
itu Bina Rohani (BR)? Apa tujuan BR? Mengapa harus Who Am I?
|
Tenda
Besar/
Lap. Rumput
|
Tim
spiri-tualitas
|
|
|
18.00 -19.00
|
Perasaan dan Harapan-ku:
|
Menulis perasaan dan harapan.
Menyatukannya dalam kelompok kata yang sepadan dan merangkainya
menjadi satu kesatuan harapan.
|
Tenda
Besar/ lapangan paving
|
Tim
Spritualitas dan wali kelas
|
Diupayakan
supaya teratur dan spontan. Ada tiga kelmpok
|
|
|
19.00-19.30
|
Makan Malam
|
Makan bersama
|
Tenda Dapur
Umum
|
Petugas
doa makan dari pesrta
|
Makan malam dari GSV,
Ambil makan, cuci piring, kembalikan.
|
|
19.30-20.00
|
Prsiapan
petugas belanja
|
Membagi tugas masak, menulis menu dan bahan belanjaan,
|
Tenda besar
|
Wali
kelas dan petgas masak
|
|
|
20.00-21.00
|
Sesi I: Siapakah aku menurut diriku?
|
Film pendek, refleksi : kekurangan dan kelebihanku
|
Tenda
besar:
Butet,
wairles
LCD,
speaker, laptop
|
Tim
spiritualitas
|
|
|
21.00-22.00
|
Jurit malam:
|
Peserta berkelompok 5-8 orang, ditutup matanya, dibawa ke tempat
yang kondusif, didudukan satu persatu dengan jarak antar peserta 5-7m. sambil
membaca pertanyaan refleksi dengan penerang lilin, peserta
menjawab pertanyaan refleksi
|
Lap. Bola,
jalan setapak, kebun rambutan:
Lilin,
slayer, pertanyaan refleksi, alat
tulis
|
Tim
spirit,
Siswa
pendm-ping,
Wali
kelas
|
Dijaga agar tiap perserta tidak berkumpul mmbentuk kel.
|
|
22.00-23.00
|
Doa malam I: Tuhan Menyela-mi dan mengenal Aku
|
Peserta dikumpulkan lagi di lapangan paving untuk doa malam
bersama.
|
Lap Paving:
Wair-less,
speaker, laptop, lilin di sekeli-ling lap. paving
|
Tim
spiritualitas
|
Peserta aktif menyanyikan lagu –lagu pujian dan doa-doa.
|
|
23.30
|
Tidur
|
Jaga ketenangan
|
Tenda peserta
|
|
|
II
|
…. - 05.30
|
Bangun pagi dan mandi
|
belanja kebutuhan makan sehari
|
Pasar
prigen
|
Kelompok
belanja dan wali kelas
|
Naik angkot
|
06.30-07.00
|
Doa pagi
|
meditasi alam
|
Hal. rumput
Gua Maria atau paving pojok bawah
|
Tim
Spiritualitas
|
|
|
07.00-08.00
|
· Seperti
Alam
Mengisi
BUTET
|
mengamati benda alam dan membandingkan diri dengan benda itu.
|
BUTETdan
alat tulis
|
|
Dihrapkn
semua siswa mendpat kesempatan sharing
|
|
|
Aktivi-tas
mema-sak sarapan
|
kelompok belanja kembali dari pasar
melanjutkan masak pagi
|
Tenda dapur
umum:
Pralatan
dan bahan masak
|
Kelom-pok masak pagi
|
|
|
08.00-09.00
|
Sharing petugas belanja dan masak. Sarapan
|
|
Tenda dapur
umum
|
Petugas
doa makan dan spulen
|
Cuci piring
oleh klompk spulen
|
|
09.00-11.00
|
Sesi II: Aku menurut sesama-ku? Outbond
|
brefing
awal ; motivasi
3
games dan pemaknaan: elevator manusia, pinokio, sungai beracun, pindahkan
bata
|
Seluruh
area cam-ping ground GSV
|
Tim
Spirit
Wali
kelas dan siswa
|
Banner,
ember, raffia, bata/paving
|
|
11.00
–
13.00
|
Snack,
istirahat, bersih-bersih, masak
|
Menyiapkan
snack
|
Tenda dapur
umum
|
Siswa
pemdamping dan kel. Petgas snack
|
Snack sudah
disiapkan dari pagi
|
|
|
Bersih diri, ganti baju,
mulai aktivitas memasak makan siang
|
|
Kelom-pok masak siang
|
|
||
13.00-14.00
|
Makan Siang
|
Makan bersama
|
Tenda dapur
umum
|
Petugas
doa makan dan spulen
|
Cuci piring
oleh klpk spulen
|
|
14.00-16.00
|
Corectio Fraterna
|
Sharing terpimpin
mengisi BUTET apa kata temanku tentang aku
|
Area GSV:
Butet, alat tulis
|
Tim
Spirit
Wali
kelas
|
|
|
16.00-18.00
|
Snack, Mandi, masak
|
Menyiapkan makan malam,
menyiapkan snack
|
Tenda dapur
umum
|
Kelompok
malam
|
Cuci
piring spulen
|
|
18.00-19.00
|
Makan malam
|
|
Tenda dapur
umum
|
Petgas
doa makan spulen
|
Cuci piring
oleh spulen
|
|
19.00-20.00
|
Role play: keluarga
|
DIdahului
dengan latihan role play selama 20 menit. Kemudian tiap kelompok (3kelompok)
menampilkan role playnya, masing-msing kelompok 7-10 menit
|
paving
tengah/ tempat makan
|
|
Tim
menyiapkan tema-tema role play keluarga
|
|
20.00-21.00
|
Lanjutan sesi III:
|
Audio tentang keluarga, sharing kelompok
|
Goa Maria
|
Tim
Spirit
Wali
kelas
|
rekman,
audio, lagu pngantar
|
|
21.00-23.00
|
Doa Malam II:
|
Diawali dengan sharing aku dan keluargaku
Rekonsiliasi dengan diri sendiri, para guru dan orang tua
|
Goa Maria
|
Tim
SpiritWali kelas
|
Pertnyan
penuntun sharing di buku retret
|
|
|
24.00
|
Tidur
|
|
|
|
|
III
|
05.30-06.00
|
bangun pagi, mandi
|
|
KM
|
|
|
06.00-07.00
|
doa pagi, menulis surat untuk orang tua
|
Mengungkapkan perasaan dan komitmen kepada orang tua melalui
surat
|
Gua Maria:
Kertas
surat, alat tulis, amplop, prangko
|
Wali
Kelas
|
|
|
07.30-08.00
|
Makan pagi
|
|
Tenda dapur
umum
|
Petgas
Doa makan
|
Sarapan Dsiapkan
GSV
|
|
08.00-09.00
|
Kemas-kemas
|
Membersihkan peralatan milik GSV dan mengemas barang pribadi
|
Tenda
peserta, area camping ground
|
Selruh
pserta
|
Bagi kel utk tiap pos kerja
|
|
09.00-10.30
|
Kerja kelompok proses:
|
membuat poster komitmen kelompok setelah pembinaan, melaporkan
di depan peserta lain.
|
Lap rumput/
Tenda dapur
umum
|
Tim
spirit dan wali kelas
|
Hasil poster diserahkan ke wali kelas
|
|
10.30-11.00
|
Persiapan Misa
|
Menyiapkan peserta menuju kapel GSV
|
Ruang tamu
GSV
|
Wali
kelas dan siswa pendamping
|
Membw seluruh tas dan perlengkpan ke ruang tamu GSV
|
|
11.00-12.30
|
Misa Penutupan
|
Wajib mengikuti misa di kapel GSV
|
Kapel GSV
|
Romo
dan petugas misa
|
Misa
bersama siswa kelas XII
|
|
12.30-13.00
|
Makan siang
|
Makan bersama setelah misa
|
Kamar makan
GSV
|
Ptugas
Doa makan
|
|
|
13.00
|
Pulang
|
Presensi, naik bus, doa
|
BUS
|
Wali
kelas dan siswa pd
|
Sayonara
|
LAMPIRAN
Mazmur 139
139:1 Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. TUHAN, Engkau
menyelidiki dan mengenal aku;
139:2 Engkau mengetahui, kalau aku duduk atau berdiri,
Engkau mengerti pikiranku dari jauh.
139:3 Engkau memeriksa aku, kalau aku berjalan dan
berbaring, segala jalanku Kaumaklumi.
139:4 Sebab sebelum lidahku mengeluarkan perkataan,
sesungguhnya, semuanya telah Kauketahui, ya TUHAN.
139:5 Dari belakang dan dari depan Engkau mengurung aku,
dan Engkau menaruh tangan-Mu ke atasku.
139:6 Terlalu ajaib bagiku pengetahuan itu, terlalu
tinggi, tidak sanggup aku mencapainya.
139:7 Ke mana aku dapat pergi menjauhi roh-Mu, ke mana aku
dapat lari dari hadapan-Mu?
139:8 Jika aku mendaki ke langit, Engkau di sana; jika aku
menaruh tempat tidurku di dunia orang mati, di situ pun Engkau.
139:9 Jika aku terbang dengan sayap fajar, dan membuat
kediaman di ujung laut,
139:10 juga di sana tangan-Mu akan menuntun aku, dan
tangan kanan-Mu memegang aku.
139:11 Jika aku berkata: "Biarlah kegelapan saja
melingkupi aku, dan terang sekelilingku menjadi malam,"
139:12 maka kegelapan pun tidak menggelapkan bagi-Mu, dan
malam menjadi terang seperti siang; kegelapan sama seperti terang.
139:13 Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku,
menenun aku dalam kandungan ibuku.
139:14 Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku
dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.
139:15 Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika
aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi
yang paling bawah;
139:16 mata-Mu
melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis
hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya.
139:17 Dan bagiku, betapa sulitnya pikiran-Mu, ya Allah!
Betapa besar jumlahnya!
139:18 Jika aku mau menghitungnya, itu lebih banyak dari
pada pasir. Apabila aku berhenti, masih saja aku bersama-sama Engkau.
139:19 Sekiranya Engkau mematikan orang fasik, ya Allah,
sehingga menjauh dari padaku penumpah-penumpah darah,
139:20 yang berkata-kata dusta terhadap Engkau, dan
melawan Engkau dengan sia-sia.
139:21 Masakan aku tidak membenci orang-orang yang
membenci Engkau, ya TUHAN, dan tidak merasa jemu kepada orang-orang yang
bangkit melawan Engkau?
139:22 Aku sama sekali membenci mereka, mereka menjadi
musuhku.
139:23 Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku,
ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku;
139:24 lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku
di jalan yang kekal!
Mazmur 4:1-6
4:1 Untuk pemimpin biduan. Dengan permainan kecapi.
Mazmur Daud.
4:2 Apabila aku berseru, jawablah aku, ya Allah, yang
membenarkan aku. Di dalam kesesakan Engkau memberi kelegaan kepadaku.
Kasihanilah aku dan dengarkanlah doaku!
4:3 Hai orang-orang, berapa lama lagi kemuliaanku
dinodai, berapa lama lagi kamu mencintai yang sia-sia dan mencari kebohongan?
4:4 Ketahuilah, bahwa TUHAN telah memilih bagi-Nya
seorang yang dikasihi-Nya; TUHAN mendengarkan, apabila aku berseru kepada-Nya.
4:5 Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa;
berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam.
4:6 Persembahkanlah korban yang benar dan percayalah
kepada TUHAN.
Mazmur 5:2-6. 8-9. 13
5:2 Berilah telinga kepada perkataanku, ya TUHAN,
indahkanlah keluh kesahku.
5:3 Perhatikanlah teriakku minta tolong, ya Rajaku dan
Allahku, sebab kepada-Mulah aku berdoa.
5:4 TUHAN, pada waktu pagi Engkau mendengar seruanku, pada
waktu pagi aku mengatur persembahan bagi-Mu, dan aku menunggu-nunggu.
5:5 Sebab Engkau bukanlah Allah yang berkenan kepada
kefasikan; orang jahat takkan menumpang pada-Mu.
5:6 Pembual
tidak akan tahan di depan mata-Mu; Engkau membenci semua orang yang melakukan
kejahatan.
5:8 Tetapi aku, berkat kasih setia-Mu yang besar, aku akan
masuk ke dalam rumah-Mu, sujud menyembah ke arah bait-Mu yang kudus dengan
takut akan Engkau.
5:9 TUHAN, tuntunlah aku dalam keadilan-Mu karena
seteruku; ratakanlah jalan-Mu di depanku.
5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya
TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
JOB
DESCRIPTION WALI KELAS X:
1.
Menyiapkan siswanya sebelum berangkat / PRA KONDISI
sebelum retreat.
2.
Membagi siswanya dalam 6 kelompok tenda. Masing-masing
tenda terdiri dari 5-6 orang.
3.
Memilih seorang ketua kampoeng dan ketua setiap
kelompok tenda.
4.
BEKERJASAMA
dengan wali kelas XII untuk menyiapkan petugas misa.
5.
Membagi petugas masak untuk hari kedua: pagi, siang,
malam. Dan dua kali snack.
6.
Membagi petugas cuci piring/spulen setiap kali makan.
Ada lima kali makan.
7.
Membagi petugas untuk mengambil makan/minum dan
mengembalikan peralatan makan setelah makan
di GSV pada malam hari I dan pagi hari ke III.
8.
Membagi petugas doa makan untuk setiap kali makan.
9.
Membantu registrasi dan absen peserta retreat sebelum
berangkat. Memastikan setiap peserta untuk tidak membawa dan menggunakan
alat-alat elektronik selama retreat.
10.
Mengatur uang belanja dan menemani berbelanja pada
hari II.
11.
Secara aktif membantu tim spiritualitas dalam seluruh
acara retreat. Misalnya mendampingi kelompok Corectio Fraterna, Games Outbond,
sharing dan doa malam.
12.
Memastikan seluruh siswa untuk mengikuti seluruh
proses kegiatan retreat. Dan menggunakan pakaian yang pantas sesuai situasi dan
kondisi.
PERLENGKAPAN
YANG HARUS DIBAWA PESERTA
1.
Pakaian selama
tiga hari retreat. Diharapkan untuk kepentingan sesi menggunakan pakaian
yang sopan; celana panjang. Khusus untuk misa harap bercelana panjang dan
memakai baju berkerah.
2.
Menyiapkan pakaian olahraga/training untuk outbond.
3.
Menyiapkan kebutuhan pribadi untuk mandi dan cuci:
sabun, pasta gigi dll.
4.
Menyiapkan obat-obatan pribadi bila memiliki penyakit
khusus.
5.
Membawa alat-alat sebagai berikut:
·
Alat tulis: buku dan bolpoint
·
Slayer/penutup mata, Lilin ukuran tanggung 2 batang
·
Amplop dan perangko Rp 5000,-
·
Perlengkapan makan pribadi (piring, sendok, gelas,
masing-masing 1 buah)
JOB
DESCRIPTION SISWA PENDAMPING
1.
Membantu memperlancar seluruh proses kegiatan retreat.
2.
Memastikan seluruh siswa untuk mengikuti seluruh
proses kegiatan retreat.
3.
Membantu menjaga keamanan dan ketertiban seluruh acara
retreat.
4.
Membantu menyiapkan sarana/alat-alat yang diperlukan
untuk setiap sesi acara. Misalnya: sound system, peralatan games, dan
lain-lain.
5.
Menghitung/mengecek peralatan dan perlengkapan saat
tiba dan saat pulang untuk keperluan serah terima barang.