Doa Bapa Kami
Ketika kita menetapkan
urutan dalam menentukan skala prioritas dan degradasi kebutuhan. Pasti yang
nomor satu adalah hal paling utama dan penting yang mendapat perhatian penuh.
Begitupun nomor dua, tiga dan seterusnya.
Padahal untuk mencapai
nomor satu, sebenarnya nomor paling akhir harus mendapat porsi pemenuhan
terlebih dahulu. Misalnya bila orang membangun rumah. Bagian puncak atap adalah
bagian yang sangat sentral dalam sebuah
rumah. Untuk mencapai itu, fondasi sebagai yang dasar sebenarnya harus dibangun
terlebih dahulu.
Karena itu urutan
penyelesaian suatu persoalaan atau kebutuhan mestinya harus dimulai dari nomor
terakhir dan terus nanti berpuncak pada nomor yang paling pertama.
Inilah pelajaran lain
yang kita peroleh dari doa Bapa Kami. Dimuliakan NamaMu ada diurutan pertama
dari doa Bapa Kami. Inilah tujuan pertama dan utama dari hidup manusia. Namun
tujuan utama harus menjadi puncak. Pemuliaan Nama Allah harus dimulai dari
hal-hal konkret yang langsung dialami oleh manusia yaitu bebaskanlah kami dari
yang jahat.
Demikianpun urutan “Berilah
kami rejeki pada hari ini”, didoakan mendahului “ampunilah kesalahan kami
seperti kamipun mengampuni yang bersalah kepada kami.” Tetapi supaya bias menadapat
rejeki orang sebaiknya saling bermaafkan dulu. Relasi persudaraan harus
dibenahi dahulu sehingga dengan relasi persaudaraan yang baik ini bias mendatangkan
rejeki yang berlimpah. Pertama karena hubungan pertemanan yang semakin baik,
dan kedua karena diberkati oleh Allah sendiri. Bukankah perasaan lega karena
memperoleh pengampunan adalah suatu condition
sine qua non yang baik bagi landasan dalam memulai suatu usaha. Orang yang
berusaha dengan pikiran dan hati yang tenang akan lebih mudah mencapai
kesuksesan ketimbang orang yang selalu dikejar-kejar perasaan bersalah.
Karena itu, memang
benar mari kita membuat urutan skala prioritas dari yang paling utama sampai
yang tak begitu penting. Tapi harus selalu dingat bahwa supaya yang utama tadi
dapat tercapai dengan baik, pemenuhan akan yang tidak begitu utama harus lebih
dahulu dituntaskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar