Minggu, 06 Maret 2011

INDRA

Mrk 10:46-52

Indra memang sering kali menipu. Tapi tentang mata tak jarang orang membuat pengecualian. Karena memberi keindahan. Mata menangkap perpedaan cahaya. Mata membuat terpisah yang bersih dari yang kotor, yang putih dari yang hitam. Warna-warna terurai dalam mata. Keserasian bersatu kembali oleh mata. Mata menikmati keindahan yang alamiah maupun buatan manusia.

Karena mata adalah jendela jiwa. Darinya orang dapat menengok gejolak yang sedang bergumul dalam jiwa. Sorot mata memberikan kesan. Kesan yang bisa menembus sampai kerongga hati, di mana dusta tak menemukan tempat. Sorot mata memberitahu segalanya. Kelelahan oleh kerja keras. Kerinduan oleh cinta terpendam. Keterpukulan oleh kekalahan. Ketakjuban pada keajaiban. Keceriahan, nafsu, rayuan, nakal, bengong. Apa lagi?

Mata menyimpan seluruh rahasia yang meresahkan diri. Mata bisa juga menyembunyikan kenyataan tentang apa yang seharusnya diungkap. Namun mata juga memberi harapan. Memberi mimpi kala terpejam dan kecewa bila melek lagi. Memberi tidur yang lelap di tengah malam dan keenganan untuk bangun bila Wecker berdering. Mata menangkap cahaya fajar dan kerling gerimis. Mata memberi pelangi yang menguak teka-teki.

Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kau kehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!" (Mrk 10:51). Mata Bartimeus terbuka sudah. Jendela jiwa kehidupannya dibuka lebar-lebar kini. Lebih dari itu keteguhan imannya pada Yesus Anak Daud menemukan akhir yang bahagia. Sepintas tampak yang ia derita hanyalah kebutaan fisik semata, tapi di lubuk sanubarinya ia pun seorang anak manusia yang mendambakan perbuatan-perbuatan besar Allah. Ia tentunya sudah banyak mendengar tentang Putra Daud yang mulai popular waktu itu. Asanya menjadi lebih tajam. Ini saatnya ia membuktikan bahwa kemustahilan tidak berarti sekarang. Mujisat bisa terjadi atas dirinya. Ia pasti bisa melihat lagi.

Terkadang mata kita tertutup terhadap harapan kecil yang tumbuh dengan lebih mendalam di lubuk hati kita. Mata kita lebih muda terbuai dengan keindahan yang dipancarkan secara instans dan semu oleh kemilau dunia di depan kita. Karena itu mata Bartimues yang buta, mau menyadarkan kita bahwa yang lebih penting adalah harapan yang tersembunyi di lubuk hati dan keyakinan yang teguh pada kemahakuasaan Yesus Putra Daud. Marilah kita berdoa bersama Bartimeus agar Yesus Putra Daud dapat memelekkan mata nurani kita, agar kita pun dapat melihat dengan jelas harapan-harapan kecil kita dan harapan-harapan kecil orang lain di sekitar kita. Harapan akan suatu dunia yang lebih baik, aman dan damai.

Tidak ada komentar: