Kamis, 28 Februari 2013

DERMA


Seorang kaya berpesan supaya dompet besar berisi mata uang emas dimasukan ke dalam peti mayatnya. waktu masuk surga, ia bertanya kepada malekat yang menjual makanan yang sangat enak: "Bungkusan nasi ini berapa harganya?" Malaikat menjawab: "Satu Dinar." lalu, ia bertanya lagi: Pisang ini berapa harganya?" Jawab Malaikat: "Sedinar saja" Si kaya berpikir, makanan enak di surga benar-benar murah. lalu ia memilih sepuluh macam makanan dan bermaksud membayarnya dengan uang emas, yang jauh lebih berharga dari seribu dinar. tetapi malaikat menolak menerima uang emasnya dan berkata:
"Tuan kurang mengerti." si kaya bertanya: "Apa uang emasku tak cukup?"
Malaikat menjawab: "Di surga kami tidak menerima uang yang dicari, tetapi hanya uang yagn pernah didermakan."
(dari, Ke Sruga atau ke neraka, A. Hueken, SJ)