Selasa, 19 Maret 2013

Santo Yusuf


Bapak Yosep yang menjaga
keluarga Nasareth
Kau piara Bunda Allah
serta Yesus Penebus

Bapak Yosep hantar kami 
pada Yesus anakmu
hingga kelak berbahagia
serta-mu selamanya

Jumat, 08 Maret 2013

Menyebrangi Sungai

Suatu hari di dalam kelas sebuah sekolah, di tengah-tengah pelajaran, pak guru memberi sebuah pertanyaan kepada murid-muridnya, " Anak-anak, andaikan suatu hari kita berjalan-jalan di suatu tempat. Lalu, di depan kita terbentang sebuah sungai kecil. Walaupun tidak terlalu lebar tapi airnya sangat keruh sehingga tidak diketahui berapa dalam sungai tersebut. Sedangkan satu-satunya jembatan yang ada untuk menyebrangi sungai, tampak dikejauhan berjarak kira-kira setengah kilometer dari tempat kita berdiri.
Pertanyaannya adalah, apa yang akan kalian perbuat untuk menyebrangi sungai tersebut dengan cepat dan selamat? Pikirkan baik-baik! Tuliskan jawaban kalian di selembr kertas. Jangan sembarangan menjawab dan jawablah dengan memberi alasan. Kita akan diskusikan setelah ini."
Seisi kelas segera ramai. Masing-masing anak memberi jawaban yangn beragam. Setelah bebebrapa saat menunggu murid-murid menjawab di kertas, pak guru segera mengumpulkan kertas dan mulailah acara diskusi. Ada sekelompok anak pemberani yang menjawab, "Kumpulkan tenaga dan keberanian, ambil ancang-ancang dan dan lompatlah ke seberang sungai!" ada pula yang menjawab, "Kami akan langsung segera melompat ke sungi dan berenang sampai ke seberang."
Kelompok yang lain bilang, " Kami akan mencari sebatang tongkat pangjang untuk membantu menyebarang dengan tenaga lontaran dari tongkat tersebut." dan ada juga yang berpendapat begini, "Saya akan berlari secepatnya ke jembatan dan menyebrangi sungai. Walaupun agak lama karena jarak yang cukup jauh, tetapi lari dan menyebrangi jembatan adalah cara yang paling aman."
Setelah mendengar semua jawaban anak-anak, pak guru berkata, "Bagus sekali jawaban kalian. Yang menjawab melompat ke seberang, berarti kalian mempunyai semangat berani mencoba. Yang menjawab turun ke air berarti kalian mengutamakan praktik. Yang memakai tongkat berarti pintar memakai unsur dari luar untuk sampai ke tujuan. Sedangkan yan gberlari ke jembatan untuk menyebrang berarti lebih mengutamakan keamanan.
Bapak senang, kalian memiliki alasan atas jawaban itu. Semua jalan yang kalin tempuh adalah positif dan baik selama kalian tahu tujuan yang hendak dicapai. Asalkan kalian mau berusaha dengan keras, tahu target yang hendak dicapai, tidak akan lari gunung dikejar! Pasti tujuan kalian akan tercapai!
Pesan bapak, mulai dari sekarang dan sampai kapanpun, kalian harus lebih rajin belajar dan berusaha menghadapi setiap masalah yang muncul agar berhasil sampai ke tempat tujuan."
(Dari Kumon Class diary, febrary 2011, Kumon Margorejo- Surabaya)

good morning