Selasa, 12 Mei 2015

MARI MENANAM MANGROVE: SELAMATKAN PANTAI KITA

Kegiatan Hari Bumi Ke Mangrove
                Pada hari Sabtu tanggal 25 April 2015 kami para pengurus OSIS melakukan kunjungan ke hutan Mangrove Wonorejo Surabaya. Kegiatan ini dalam rangkah memperingati Hari Bumi. Kami yang ikut ke Mangrove berjumlah 25 orang. Kami  berangkat dari sekolah pukul 07.00 setibanya di pintu masuk kami langsung menuju ke dermaga untuk menyebrang ke Hutan Lindung Mangrove. Setibanya di Hutan Lindung Mangrove kami langsung di berjalan ke Gazebo untuk mendengarkan pengarahan tentang Hutan Mangrove.
                Bapak penjaga Mangrove menjelaskan kepada kami tentang beberapa hal yang berhubungan klangsung dengan hutan Mangrove, antara lain; luas wilayah, cara penanaman Pohon Mangrove, aneka satwa yang ada di Mangrove dan jenis-jenis Pohon yang terdapat di Hutan Mangrove. Kami pun diberi kesempatan untuk bertanya. Kesempatan ini tidak disia-siakan untuk berntanya berbagai hal yang masih asing bagi kami berhubungan dengan Mangrove maupun lingkungan Mangrove itu sendiri. Misalnya ada yang bertanya tentang apa kegunaan ekonomis dari Mangrove? Apakah di Mangrove ada juga satwa liar yang berbahaya seperti buaya atau anaconda? Mengapa banyak pohon Mangrove yang terlihat kering/mati dan mengapung di pantai? Mengapa ada banyak sampah di Mangrove ini?  Bagaimana cara merawat pohon Mangrove? Bapak penjaga Mangrove memberi jawaban dengan baik dan diselingi guyonan segar yang membuat situasi diantara kami tidak kaku.
Setelah mendapat penjelasan kamipun langsung menuju tempat penanaman. Jenis Mangrove yang kami tanam adalah  pohon bakau. Ternyata menanam pohon Bakau itu sangat mudah. Setelah kita menyiapkan lubang tanamnya. Kemudian  kita hanya membuka polibag yang membungkus tanah tumbuhan tersebut setelah itu masukkan tumbuhan Bakau ke dalam lubang. Lubang tidak perlu ditutup dengan tanah atau pasir. Hal ini dimaksudkan agar bibit bakau dapat beradaptasi dulu dengan lingkungan barunya. Bakau adalah jenis Mangrove yang gampang stress karena itu memang perlu perlakuan khusus. Lubang yang terbuka ini nanti akan tertutup dengan sendirinya ketika laut pasang. Tetapi tananam Bakau yang baru ditaman ini masih butuh penyangga untuk berdiri tegak. Karena itu kami menyangganya dengan belahan batang bambu yang ditancapkan disamping bibit bakau itu. Bibit bakau itu tinggal diikat yang keras dengan bamboo tadi.
Kami merasa senang karena kami dapat menjaga kelestarian Mangrove dan menjaga agar Wilayah Surabaya ini bebas dari Abrasi dan agar tempat pelestarian Mangrove semakin terkenal. Seperti yang diungkapkan oleh teman kami  Fendy Hariyanto;  “Senang dan dapat menjaga kelestarian lingkungan.” Bapak Georgius Purwanto, coordinator Pembina OSIS kami, mengatakan bahwa kegiatan ini selain sebagai agenda wajib OSIS untuk memperingati Hari Bumi. Tapi tujuan yang ingin dicapai adalah agar para pengurus OSIS memiliki pengetahun yang cukup tentang Mangrove dan peduli terhadap kelestarian lingkungan khususnya tamanan Mangrove yang besar manfaatnya terlebih untuk mengurasi abrasi pantai di Surabaya ini.

Ditulis oleh : Yonathan Immanuel Pratama (Kelas X TKJ3, SMK KATOLIK SINT LOUIS SURABAYA).