Ketika semua yang engkau idam-idamkan belum juga menampakan kedekatannya dengan dirimu, apakah itu karena nasib baik belum berpihak padamu? Kita selalu berdoa dan berharap dengan penuh kesungguhan hati supaya bisa dikabulkan semua harapan dan permohonan kita. Tetapi kenyataan belum memberikan jawaban yang pasti, sekali lagi, apakah ini karena kita pun sedang dipermainkan nasib? Siapa sih sebenarnya nasib itu? Sebentuk apakah benda yang namanya nasib itu? Atau kalau memang ia tak berbentuk sekalipun, tunjukanlah aku padanya. Aku ingin berhadap-hadapan dengannya.
Di mana ia sesungguhnya berada? Apakah ia ada di puncak-puncak gunung, tempat semua dewa berdiam dan mengatur ciptaan dari jauh dan mengendalikan keteraturan kosmos sekehendak hati mereka? Walaupun ia setinggi itu, tetap akan kudaki tuk minta pertagungjawabannya. Apakah ia ada di dasar lautan, tempat dewi penguasa laut bertahta dan memerintahkan samudra bergolak seturut maunya sendiri? Walaupun ia begitu tersembunyi, aku akan menyelaminya tuk mendapatkan jawaban atas semua pertanyaanku tentang dia (nasib).
Apakah ia menggantung di angkasa, tempat bintang-bingtang dan mateor membentuk tatanan galaksi?Memamerkan kemilau dan kerlingan angkuh yang meningkahi malam dengan sejuta impian kosong? Walaupun ia terlalu jauh untuk dicapai, aku akan tetap terbang ke sana. Sebab aku tidak mungkin terus berdiam diri dan membiarkan sang nasib mempermainkan hidupku.
Kelelahan karena harus mencari, menantang atau bahkan mungkin berkelahi dengannya, tidaklah seberapa membebani. Ketimbang kelelahan akibat dipimpong oleh nasib yang tak menentu. Ah, aku sudah tak sabar lagi! Ayo siapa ingin ikut bersamaku memburu sang nasib, sebelum dia akhirnya merasa menang karena mampu memperdayai kita! "Tetapi waspadalah dan berhati-hatilah, supaya jangan engkau melupakan hal-hal yang dilihat oleh matamu sendiri itu, dan supaya jangan semuanya itu hilang dari ingatanmu seumur hidupmu. Beritahukanlah kepada anak-anakmu dan kepada cucu cicitmu semuanya itu, (uL 4:9)" sebab indra kita seringkali menipu. apa yang kita kira benar bisa saja salah, tetapi apa yang kita anggap salah mungkin benar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar